Membisikkan keindahan

Membisikkan keindahan

pernahkah kita terpesona
bagai daun​ terbawa angin melangkah
tak berdaya mengikuti angin mengembara
dimana jatuhnya? entah . . . hanya pasrahkan diri saja

pernahkah kita tak berdaya
bagai perahu kehilangan layarnya
mengikuti kemana gelombang ganas mengarah
detak jantung berhenti berdetak bisa kapan saja

kehidupan keras laksana gelombang menerjang
membawa apa saja yang bisa diterbangkan
tak ada rasa welas asih apalagi berjabat tangan
semua saling kompetisi menuju terbitnya angan-angan

bagai laron menuju api terang benderang
semakin dekat pasti mati kepanasan
teman-teman nya membuntuti dari belakang
tak mau mengambil pelajaran meski yang depan mati berjatuhan

begitulah lukisan indah dari seorang seniman
kehidupan dunia saling membisikkan keindahan
meski fatamorgana kejam dan menyesatkan
menuju kematian yang penuh penyesalan

Budaya gelap terus berjalan dari zaman ke zaman
bagai kehidupan laron yang telah diceritakan
meski Tuhan menerbitkan pelita kemana mata memandang
hawa nafsu Masih saja memimpin sebagai imam

Edy malang, 141017

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.