Rindu

Rindu

rindu tumbuh bagai buah labu
kuning orange warna wajah itu
pipi bidadari kala di balut rasa malu
membuat hati gemas ingin dekat selalu

sehabis munajat pada Tuhanku
ibu surat kulantunkan khusus buatmu
agar engkau yang meraja dibilik hatiku
tetap cantik walau rasa rindu mengepung kalbu

disini aku menuangkan lelehan emas murni
pada matras cinta berbentuk bait puisi
disana engkau meronce bunga melati
persiapan matahari naik kepelaminan suci

ayat-ayat cinta yang menggembala rasa
makhroj tajwid panjang pendek pagar pembatasnya
menjaga kesucian dara muda dari pesona nista
walau rindu setiap saat menggedor-gedor jiwa

angsa putih asyik bercumbu membuang rindu
di aliran sungai airnya bening membonceng waktu
aku terperangah menikmati surga berpindah diantara batu
ah . . . dia hewan aku manusia punya aturan tertentu
tak mungkin terjadi tanpa disahkan seorang penghulu

edy malang, 231017

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.