Saudara jauh
gerhana bulan datang menyapa
kita sudah memahami bahasanya
membuat persiapan pada tamu hal lumrah
apakah kedatangannya tak meninggalkan tanda-tanda?
setiap tamu agung kita memahami tabiatnya
berkunjung pasti ada maksudnya
hanya kita belum mampu membuka simpulnya
sehingga yang ditinggalkan belum mampu kita baca
mencari jarum dalam jerami memang sulit tak terkira
apalagi hadirnya bagai pengembara
tersenyum sejenak lantas pergi begitu saja
datangnyapun bagai saudara jauh tak punya biaya
pandangan tajamlah yang mampu membuka
tapi dimana tempat tinggal orangnya?
jika dia memberitakan simpul rahasia
adakah yang mau percaya dan membuka hatinya
edy malang, 010218