Percakapan
apakah kau berkeluh kesah
dengan lapar dan dahaga
yang selalu menakuti jiwa
hingga naik sampai ubun-ubun dikepala
sudahlah kita jalani saja langkah
mengeluh menerima samudra tetap bergelora
hanya sabar dan tawakal sebagai perahu penyeberang prahara
semoga kita selamat sampai diujung sana
apakah ketakutan masih bertandang juga
meski Tuhan diatas sana menjamin seluruh makan makhluknya
memang sulit membedakan keinginan kebiasaan dan fakta
hingga prasangka pada Nya jadi berubah arah
bukankah ujian sebatas kemampuan makhluknya
sungguh tidak mungkin Dia salah menetapkan hukumnya
sabarlah saudaraku bukankah hidup ini bagai irama samudra
kadang diatas kadang dibawah pada gilirannya
lihatlah burung diatas sana
pagi berangkat senja pulang, penuh temboloknya
apakah kala berangkat dia tahu di mana tempat makanannya
bukankah itu bukti bahwa Rahmat Tuhan ada dimana-mana
sabarlah wahai saudaraku
persoalan ini besar kecil tergantung cara pandang tertuju
jika bersyukur akan kutambah nikmat Ku
jika ingkar sungguh azabku sangat pedih, ingatkan firman itu
tak perlu melirik yang nampak beruntung nasibnya
kita dan mereka sama-sama diuji oleh Nya
jika diambil saat ini kita lebih beruntung dari mereka
hanya setan selalu tebarkan was-was dalam dada
sudahlah kita sudahi pembicaraan menghibur ini
besok kita mesti berjuang melawan nasib tak pasti
semoga Tuhan menunjukkan dimana tempat rejeki
dan kita masih bisa mengisi perut meski beberapa butir nasi
Edy malang, 180218