Masih ingat

Masih ingat

masih ingatkah kala balita
damai tenang dalam pelukan bunda
bibir sibuk hisap susu segar mengalir begitu saja
ditambah gurauan mesra dari bidadari pelindung sukma

meski bom meledak disebelah rumah
meski bencana alam berkunjung tanpa tegur sapa
meski penagih hutang memasang wajah angker didepan mata
selama pelukan dan air susu tetap memancar tak berpengaruh apa-apa

begitulah nikmat hidup dalam dunia
selama masih ada butiran padi tumbuh di sawah
selama Dia masih menyuling air laut untuk minuman kita
selama badan sehat gagah menghias raga

tak perduli dengan kuatirnya malaikat dengan nasib kita
tak perduli dengan malaikat selalu membawa cahaya
tak perduli dengan malaikat selalu menjaga diri dari bisikan dusta
tak perduli itu semua selama nyawa masih menyewa raga

panca indra tertutup kelambu
malaikat tahu, kita tidak tahu
sesuatu yang tak terjangkau
ciptakan asumsi bak tumbuhan dimusim kemarau

edy malang, 070418

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.