Air mata
air matamu menjelma aksara
sesenggukanmu irama ombak samudra
melepaskan seluruh beban dalam dada
mengurai benang kusut pembelit jiwa
ribuan buku yang tersimpan rapi
dirak-rak perpustakaan hati
hari ini kau buka kembali
dan ada yang kau cari?
diterangi senthir Tujuh puluh tujuh kunang-kunang
jemarimu mengembara diantara aksara usang
debu yang menyelimuti kau tiup agar hilang
sesekali wajahmu tertengadah menerawang
perlahan kau melangkah kepojok ruangan
jemarimu tak lelah mengembara mencari sesuatu yang hilang
tanganmu bergetar hebat dadamu berguncang
buku lusuh ini bak gempa porak porandakan langkah jalan
detak jantung gerakannya bagai singa mengejar mangsa
keringat dingin membasahi jiwa raga
mata berkunang kunang gelap gulita
keberadaan lenyap bersamaan buku terlempar entah kemana
air matamu menjelma aksara
sesenggukanmu irama ombak samudra
melepaskan seluruh beban dalam dada
mengurai benang kusut pembelit jiwa
entah sudah berapa lama dirimu pingsan
buku usang kau pegang dan kau buka perlahan
harga diri dan kecerobohan sumber permasalahan
ah dasar anak ingusan langkahnya kebablasan
buku usang kau tatap dalam-dalam
polos lugu tak mengerti arah jalan
antara bakar dan simpan hatimu bimbang
hanya waktu yang mampu memutuskan
edy malang, 110718