Perayu Merayu
tataplah mataku
adakah ruang selain dirimu
kemanapun tatapanmu berkunjung ke bilik-bilik hati
pasti hanya ada tarianmu yang melahirkan ribuan puisi
mungkinkah aku sang pemain lidah
wajah para perayu yang mencari mangsa
tatapanmu masih seperti anak rusa
menggambarkan benar salah hanya satu wajah
dirimu adalah mutiara yang nenghidupkan liontin kalung jiwa
pemberi cahaya cornea mataku kala bingung langkah
mestikah aku terbang mengambil bulan purnama
dan meletakkan di atas pangkuanmu agar kau percaya
wahai sekuntum bunga, aromamu adalah nafas hidupku
yang dibutuhkan paru-paru dalam merenangi waktu
sejak memandang senyuman yang menyejukkan kalbu
langkah tersesat jauh dari arah yang kutuju
edy malang, 170919