Senasib Sepenanggungan
malam ini begitu sempurna riasan
rembulan pun telah menggenapi perhiasan
berjalan perlahan menunggu kekasih datang
mungkinkah kekasihnya yang dirindui datang?
begitulah gambaran hatiku tentang rindu dendam
mungkinkah kekasih yang kurindukan kembali pulang
menjalakan sentir hati agar suasana terang benderang
dan memberikan dagunya kembali sebagai obat kerinduan
wahai malam yang indah, mengapa engkau begitu kejam
mengombang-ambingkan hatiku menuju gelombang khayalan
bergumul kembali dengan rindu dendam yang mulai temaram
di antara kebodohan dan penyesalan yang sesak menyesakkan
wahai rembulan engkau dan aku kini berkawan
senasib sepenanggungan sama-sama tenggelam dalam kesepian
tersesat dalam hiruk pikuknya pasar kehidupan
yang tak pernah sepi dan tertidur walau sekedipan
wahai rembulan tolong sampaikan
pada yang menggelindingkan roda kehidupan
agar mempercepat geraknya putaran
agar diriku yang kering kerontang
terairi oleh pagi yang menyajikan kesibukan
edy malang, 200919