Sebatang Anak Panah
ada sebatang anak panah menembus bilik dada
entah darimana dan siapa pembidiknya
dari dalam atau luarkah getaran itu menggetarkan harpa
seakan hadir begitu saja mengaduk-aduk telaga
bukan wajah, suara atau rambut tergerai di keningnya
tetapi ada rasa gamang jika tak ada tegur sapa
ujung jemari selalu mencari dimana kepodang melantunkan gita
rasa ingin selalu satu nada satu irama dalam ayunan harpa
telerama puluhan katak riuh di pinggir telaga
begitu selaras antara emosi dan lantunan tembang asmaradana
hidup terasa semakin menyala dikelilingi alunan seruling dunia
kematian pun berlari jauh menuju ujung aksara
siapakah pembidiknya?
mungkinkah dibidik kepodang yang memainkan harpa
atau rasaku sendiri yang melayang terbang ke angkasa
hanya waktu yang akan menyalakan api di gunung thursina
edy malang, 010819