Membaca Puisimu
membaca puisimu yang begitu indah
membuat anganku mengembara
pada alam suargaloka yang penuh taman bunga
seluruhnya seimbang sejuk menyejukkan rasa
meski setelah membaca
aku didera lapar dan dahaga
berjuang menaklukan sombongnya dunia
yang liar bagai mata serigala mencari mangsa
setidak-tidaknya ada gambaran dalam ruang dada
bahwa sebuah telaga itu ada di alam nyata
peperangan, mungkinkah peperangan tak ada jedah
pasti dan pasti ada jedah untuk membuang lelah
mengumpulkan tenaga
dan mengatur kembali siasat dan langkah
disitulah aku bisa berkunjung pada mawar merekah
yang menyajikan anggur dan arak berlak bibir merah
dan akan kutumpahkan semua resah gelisah
pada telaga yang tariannya bagai ombak samudra
api bertemu api baranya bagai kuda besi
menerjang terjang tanpa kekang kendali
api bertemu air meredam seluruh ambisi
menyeimbangkan musim yang wajahnya silih berganti
edy malang, 181119